Memasuki bulan puasa, kita harus mulai menyesuaikan beberapa hal, termasuk pola makan. Selama kurang lebih 14 jam, perut tidak terisi apapun hingga tiba saatnya berbuka. Perubahan pola makan ini berpengaruh terhadap fisiologis tubuh salah satunya peningkatan asam lambung terutama sepanjang hari setelah sahur.
Penderita sakit maag umumnya disarankan sering makan meski sedikit supaya lambung selalu terisi. Lambung tidak boleh kosong demi kesehatan dan lambung tidak semakin terluka. Lalu bagaimana nasibnya kalau harus 14 jam berpuasa? Bisa kok, ini tipsnya!
Pilih Makanan yang Lambat Dicerna
Saat sahur pilihlah makanan yang pelan pelan dicerna tubuh, seperti kurma, almon, dan pisang. Proses pencernaan yang lambat membuat tubuh tidak akan merasa cepat lapar dan lemas sepanjang hari.
Sebaiknya, hindari makanan yang mengandung gas seperti nangka atau durian, juga makanan yang terlalu asam atau pedas agar tidak memperparah kondisi lambung yang kosong.
Jangan minum sembarangan, perbanyak minum air putih
r
Selama berpuasa kurangi minum kopi, teh, apalagi soda. Minuman-minuman ini dapat memicu peningkatan asam lambung. Minum air putih minimal 8 gelas untuk mengganti cairan yang hilang selama puasa. Minum susu saat sahur atau berbuka bisa mengurasi gejala maag.
Perbanyak Ibadah Untuk mengurangi rasa stres
Penyakit maag juga bisa muncul karena faktor psikologi seperti kecemasan dan stres terhadap suatu hal. Jika kamu stres, asam lambungmu cenderung akan meningkat dan ini berbahaya untuk maag yang kamu derita. Dengan banyak beribadah, stresmu akan berkurang karena hatimu lebih tenang.
Sekarang sudah lebih tahukan tentang penyakit maag dan puasa. Jadi, untuk Anda jangan khawatir maag akan kambuh saat puasa jika mengikuti saran di atas. Istimewanya, pada beberapa kasus penderita sakit maag justru malah lebih sehat ketika melaksanakan puasa Ramadhan karena dengan berpuasa membuat pencernaan lebih sehat.