Halitosis/ Bau Mulut
Halitosis, atau lebih sering disebut bau mulut, seringkali berasal dari gusi dan lidah karena adanya sisa bakteri yang tertinggal, busuknya partikel makanan di dalam mulut dan kurangnya menyikat gigi atau membersihkan mulut. Pembusukan dari sisa makanan akan memproduksi sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap.
Apakah bau mulut juga dapat muncul dari sumber-sumber selain mulut?
Bau mulut juga dapat terjadi pada orang-orang yang mengalami infeksi penyakit, diabetes, gagal ginjal atau kerusakan hati. Xerostomia atau mulut yang kering dan tobacco juga merupakan penyebab bau mulut. Pasien kanker yang sedang melakukan terapi radiasi biasanya memiliki mulut yang kering. Bahkan stress, diet, tidur sambil mendengkur, usia dan perubahan hormon juga dapat memberikan efek pada bau mulut. Bau yang muncul dari balik lidah mungkin mengindikasikan post nasal drip (akumulasi keluarnya lendir dari hidung dan menetes ke tenggorokan, lalu tertahan pada lidah) sehingga menyebabkan bau.
Mengapa air liur sangat penting untuk melawan bau mulut?
Air liur atau saliva merupakan kunci untuk membantu menghindari bau mulut karena air liur bertugas untuk mencuci partikel-partikel sisa makanan dan bakteri yang tinggal di mulut (penyebab utama bau mulut). Namun, pada saat tidur, produksi air liur berkurang sehingga bakteri berkesempatan untuk tumbuh di dalam mulut. Untuk mengurangi bau mulut di pagi hari tersebut, kita bisa menyikat gigi dan memakan sarapan pagi. Apabila Anda melewatkan waktu sarapat, berhati-hatilah, karena bau akan kembali muncul walaupun Anda telah menyikat gigi Anda.
Apa saja makanan yang dapat menyebabkan bau mulut?
Makanan yang sangat pedas, seperti bawang merah dan bawang putih, dan kopi baunya dapat tinggal di mulut seseorang sampai dengan 72 jam setelah makanan dicerna. Contohnya, bawang merah dapat diserap oleh perut, namun baunya dikeluarkan melalui paru-paru.
Bagaimana cara mengontrol bau mulut?
Sangat penting untuk selalu memperhatikan perawatan mulut, seperti sikat gigi dan flossing setidaknya dua kali sehari. Menyikat gigi yang benar, termasuk menyikat lidah, pipi dan langit-langit mulut, dapat menghilangkan sisa bakteri. Flossing dapat membunuh bakteri, plak dan sisa makanan yang terperangkap di antara gigi. Untuk mengurangi bau, bersihkan lidah dengan sikat gigi atau pengeruk lidah, alat yang terbuat dari plastic yang berfungsi untuk membersihkan bakteri yang tinggal pada lidah. Selain itu, mengunyah permen karet sugar-free juga dapat mengontrol bau mulut. Apabila Anda menggunakan gigi tiruan atau alat lepas pasang, seperti retainer, Anda harus membersihkan alat-alat tersebut dengan teratur sebelum memasangnya kembali di dalam mulut. Sebelum Anda menggunakan penyegar nafas, seperti obat kumur atau obat semprot, konsultasikan pada dokter gigi Anda karena produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi bau mulut secara sementara.
Apakah peran dokter gigi?
Kunjungi dokter gigi secara teratur sehingga masalah-masalah mulut dapat terdeteksi secara dini. Bersihkan karang gigi secara teratur untuk menghilangkan bakteri dari sisa makanan. Dokter gigi juga dapat membantu Anda mencari tahu darimanakah sumber bau mulut berasal sehingga permasalahan bau mulut dapat diatasi sesuai dengan perawatan yang tepat. Sumber bau mulut yang berbeda diatasi dengan perawatan yang berbeda juga.
Untuk Konsultasi dapat menghubungi kami di www.tigadental.local
081290098225/081212173797/081219441585
Pin bb : 767CCF28
Pin bb : 5203AAB5